Berlibur ke
Filipina
tanpa menyempatkan diri untuk berkunjung ke salah satu museum sepatu
milik mantan Ibu Negara Imelda Marcos, terasa kurang afdol bila tidak
melihat
3000 sepatu cantik Imelda Marcos.
Maka,
disela-sela schedule berkunjung selama 4(empat) hari di Filipina, saya
bersama Rahmah asal Maros yang bertugas sebagai Dosen Kimia di
Palangkaraya (blogger Idblognetwork) yang bertugas beserta 2 orang kru
ANTeve plus Mba Sandra dari Travel website menyempatkan diri untuk
berkunjung dan meliput ke museum sepatu terdekat dari tempat kami
menginap yakni Museum Sepatu di Marikina / Manila
3000 Sepatu Cantik Imelda Marcos
Perjalanan
kami tempuh dengan menggunakan taksi dengan tipe avanza. Oiya, sekedar
info dan tips saat bepergian menggunakan taksi di Filipina yakni :
1.
Maksimal total penumpang 1 + 3 orang, bila lebih, walaupun muat, kita
akan dikenakan charge tambahan yang besarnya hampir 50% dari total
argometer.
2. Lengkapi perjalanan kita menggunakan gps/penunjuk
arah. Supir taksi sering ngga paham district-district yang hendak kita
datangi.
3. Bila kita minta taksi untuk menunggu, mereka akan
mengenakan charge tambahan yang besarnya dinegosiasikan. Jadi ngga kayak
taksi di Indonesia yang baik hati.
Setelah menempuh 1,5 jam perjalanan, sampailah kami di depan
Museo Ng Sapatos – Lungsod Ng Marikina
yang berarti : Museum Sepatu – City of Manila. Pintu depan dijaga oleh
2(dua) orang polisi wanita yang dengan ramah mempersilahkan kami untuk
masuk ke dalam menuju meja penerima tamu.
- Museum Sepatu Imelda Marcos : foto kenangan bersama Rahmah (jilbab) dan Mba Sandra
Setelah
membayar beberapa peso, kami diberikan beberapa brosur dan dipersilakan
untuk mengambil gambar ataupun meliput museum yang tidak seberapa besar
itu. Dannnn… inilahhh diaa.. koleksi vintage, klasik dari berbagai
perancang sepatu terkenal dari mancanegara namun tetap membuat saya
ternganga…
3000 Sepatu Cantik Imelda Marcos

3000 sepatu cantik Imelda Marcos
Ditengah
museum, menjulang sebuah tiang yang penuh dengan pola sepau yang
terbuat dari kayu. Konon, seorang shoemaker memiliki minimal 1 pasang
pola sepatu kayu dari tiap pelanggannya, mengingat seluruh sepatu yang
dibuat adalah handmade dan juga dipamerkan berbagai alat untuk membuat
sepatu.

Patung peraga - Tiang Pola Sepatu & Alat untuk membuat sepatu
Sambil
berkeliling, seorang petugas jaga menjelaskan bahwa dibalik sifat boros
Sang Ibu Negara, Imelda Marcos dalam berbelanja sepatu, beliau ternyata
menyerahkan setiap model sepatu yang dibelinya dari para perancang
sepatu luar negeri seperti Jimmy Choo, Alexander McQueen, dan YSL kepada
para pengrajin sepatu di berbagai daerah ; gunanya agar mereka dapat
langsung meniru, dibuat massal dan dijual dengan harga terjangkau. Dan
inilah yang dapat menghidupi industri kecil di Filipina hingga sekarang.
Dan…
cerita yang sama saya dengar dari pengemudi taksi serta tourguide kami…
Well, setiap cerita pasti selalu memiliki 2 versi ibarat mata uang
logam
Posting Komentar